Kabupaten Kotabaru

Terus Tekan Penurunan Stunting di Kotabaru, DP3AP2KB Gelar Rapat Koordinasi

0

KOTABARU, REPORTASE9.COM – Pemerintah Kabupaten Kotabaru terus berupaya melaksanakan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Kotabaru, salah satunya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kotabaru yang menggelar rapat koordinasi percepatan penurunan stunting dengan mencegah pernikahan dini, berlangsung di Hotel Grand Surya Kotabaru, Kamis (3/10/2024).

Rapat koordinasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kotabaru ini dibuka langsung oleh Plh Sekretaris Daerah Kotabaru H Hairul Aswandi, sekaligus membacakan sambutan tertulis Bupati Kotabaru H Sayed Jafar SH yang mengapresiasi kegiatan rapat bidang II ini, terkait pendewasaan usia dini dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting Kabupaten Kotabaru.

Plh Sekda Kotabaru mengatakan pendewasaan usia perkawinan merupakan pencegahan awal dari percepatan penurunan stunting, mengingat dari BKKBN usia menikah pada wanita 21 tahun dan pada pria 25 tahun, sedangkan dari Kemenag Kabupaten Kotabaru usia perkawinan pada wanita dan pria yaitu 19 tahun.

“Dengan pendewasaan usia perkawinan dapat mencegah perkawinan di bawah 20 tahun/usia perkawinan anak, dan dapat mengurangi dampak dari kesehatan seperti pendarahan, kematian ibu dan kematian anak, dari segi psikolog seperti kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, serta KDRT atau kekerasan terhadap rumah tangga yang dapat menimbulkan stunting,” jelasnya.

Hairul Aswandi juga mengajak seluruh tamu undangan serta masyarakat untuk bersama-sama kompak bersatu menurunkan angka stunting di Kabupaten Kotabaru dari hulu, apalagi saat ini BKKBN sudah meluncurkan Aplikasi Elsimil.

Ia mengharapkan tiga bulan sebelum melangsungkan perkawinan dapat melaporkan ke KUA setempat dan ke Puskesmas untuk mendapatkan konseling kesehatan pra nikah serta imunisasi TT pertama.

“Di bulan selanjutnya dapat diberikan TT kedua dan melalui tim pendampingan keluarga agar terus didampingi calon penganten tersebut. Saat ini BKKBN juga meluncurkan Aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil) dapat digunakan bagi calon pengantin yang akan melangsungkan perkawinan pada saat imunisasi TT tersebut,” paparnya.

Pada kegiatan ini diisi dengan pemaparan dan penjelasan terkait pendewasaan usia dini dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kotabaru.

Menghadirkan narasumber dari BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Kesehatan Kotabaru, Kemenag Kotabaru, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kotabaru.

Melalui kegiatan ini, diharapkan sinkronisasi data calon pengantin, seperti Elsimil, Simkah atau SKPD terkait yang memiliki aplikasi serupa, sehingga data tersebut dapat dapat dilakukan intervensi spesifik maupun intervensi sensitif dalam percepatan penurunan stunting.

Turut hadir dalam kegiatan, Kepala Dinas PPPAPPKB Kotabaru, Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru, seluruh Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kotabaru, Kepala KUA Kotabaru, BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, dan Forkopimda Kotabaru.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like