Pemerintah

Menag Pastikan Peningkatan Kualitas Layanan Haji Perhatikan Ketentuan Syariat

0

KEMENAG, REPORTASE9.COM – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas berikan sambutan jelang khutbah wukuf di Tenda Misi Haji Indonesia, di Arafah, Makkah pada Sabtu (15/6/2024).

Dalam rilis pada Minggu (16/6/2024), Menag Yaqut menyampaikan komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia dilakukan dengan memperhatikan ketentuan syariah.

“Kami mengikhtiarkan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia. Semua ikhtiar perbaikan layanan ini juga kita lakukan dengan memperhatikan ketentuan syariah. Kami berharap apa yang diikhtiarkan ini dapat diterima baik oleh Bapak Ibu jemaah sekalian,” ungkapnya.

Menurut Menag Yaqut, sesuai dengan maqashidus syari’ah, penyelenggaraan ibadah haji didasarkan pada semangat untuk menciptakan kemaslahatan bagi jemaah haji Indonesia, khususnya jemaah lansia dan disabilitas, sesuai dengan tema Haji Ramah Lansia.

“Maka sebagai bentuk tanggungjawab Pemerintah Indonesia, penyelenggaraan ibadah haji disesuaikan dengan kaidah dar’ul mafasid muqoddam ala jalbil mashalih, di mana menghindarkan mudharat atau hal-hal yang tidak baik haruslah diutamakan dibandingkan mendapatkan kebaikan-kebaikan,” imbuhnya.

Menurut Menag Yaqut, setiap layanan dan rangkaian ibadah haji ditentukan dengan pertimbangan kaidah di atas dan dengan mendengarkan pendapat para ulama Indonesia untuk memastikan semua tahapannya sesuai dengan syariat Islam.

Ia mengungkapkan, ada beberapa perbaikan layanan penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan di tahun ini.

Pertama adalah percepatan keimigrasian (fast track) jemaah dilakukan di tiga embarkasi besar yaitu Jakarta, Solo dan Surabaya sehingga masa antrian di Bandara Saudi tidak lama.

Kedua yaitu Bimbingan Manasik Ibadah Haji, dilakukan secara intensif dan variatif, dimana terdapat berbagai pola manasi, seperti manasik sepanjang tahun, sapa jemaah, metode online dan ofline serta media manasik yang menarik dan kekinian.

Ketiga adalah katering jemaah haji bercitarasa Indonesia, dimana penggunaan bumbu masakan dan juru masak (chef) asal Indonesia untuk menjaga cita rasa khas kuliner Indonesia dan berdampak meningkatkan ekspor Indonesia ke luar negeri dan membangun ekosistem ekonomi haji yang prospektif.

Keempat adalah perubahan batik jemaah haji.

“Selain nilai estetis yang baik, perubahan model batik jemaah haji mempunyai makna tersendiri. Ini membuat jemaah haji Indonesia lebih mudah dikenali,” tutur Menag Yaqut.

Kelima adalah layanan Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas.

“Di mana tahun 2024 ini berjumlah kurang lebih 45.000 jemaah dengan layanan khusus yang terus ditingkatkan,” paparnya.

Semua langkah peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji ini lanjut Menag Yaqut, dilakukan agar jemaah haji Indonesia dapat beribadah dengan sebaik-baiknya.

“Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih atas komitmen dan kerja keras para petugas ibadah haji yang tak kenal lelah melayani para jemaah Indonesia,” ujarnya.

Menag Yaqut menyadari proses peningkatan kualitas bukanlah upaya sesaat, namun harus dilaksanakan secara berkesinambungan.

“Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon perhatian kita semua untuk bersama-sama meningkatkan komitmen pada upaya perbaikan penyelenggaraan ibadah haji yang berkesinambungan,” tutupnya. (Sumber : Humas Kemenag RI/Reportase9.com)

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

More in Pemerintah