Internasional

Kemenag Imbau Jemaah Wajib Patuhi & Jangan Langgar Larangan Ihram

0

KEMENAG, REPORTASE9.COM – Selama dalam keadaan ihram, jemaah haji diwajibkan untuk menjaga dirinya agar tidak melanggar satu pun larangan ihram, karena pada Buku Tuntunan Manasik Haji yang diterbitkan Kementerian Agama telah dijelaskan apa saja yang yang tidak boleh dilanggar jemaah.

Hal ini disampaikan anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada Senin (10/06/2024).

Ia menyampaikan larangan-larangan dalam keadaan ihram untuk jemaah laki-laki, yaitu memakai pakaian bertangkup (pakaian yang antar ujung kain disatukan secara permanen seperti celana atau baju, memakai kaos kaki atau sepatu yang menutupi mata kaki dan tumit dan menutup kepala yang melekat seperti topi atau peci dan sorban.

“Untuk jemaah perempuan, dilarang menutup kedua telapak tangan dengan kaos tangan dan menutup muka dengan cadar,” terang Widi.

Selama berihram, baik laki-laki maupun perempuan dilarang memakai wangi-wangian kecuali yang sudah dipakai di badan sebelum niat haji/umrah dan juga dilarang memotong kuku dan mencukur atau mencabut rambut dan bulu badan.

“Dilarang memburu dan menganiaya/membunuh binatang dengan cara apa pun, kecuali binatang yang membahayakan mereka, memakan hasil buruan, dan memotong kayu-kayuan dan mencabut rumput,” jelasnya.

Selanjutnya kata Widi, dalam keadaan ihram jemaah haji dilarang menikah, menikahkan atau meminang perempuan untuk dinikahi, termasuk bersetubuh dan pendahuluannya seperti bercumbu, mencium, merayu yang mendatangkan syahwat.

“Dilarang mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor, melakukan kejahatan dan maksiat, dan memakai pakaian yang dicelup dengan bahan yang wangi,” tukasnya.

Widi mengatakan dalam manasik haji juga dijelaskan hal-hal yang diperbolehkan ketika ihram, yaitu membunuh binatang buas atau yang membahayakan, misalnya kalajengking, ular, anjing buas.

“Lalu boleh mandi, menyikat gigi, berbekam, memakai minyak angin, balsem, yang dimaksudkan untuk pengobatan,” ucapnya.

“Jemaah juga diperbolehan memakai kacamata, jam tangan, cincin, ikat pinggang, bernaung di bawah payung, mobil, tenda dan pohon, membuka tangan dan kaki bagi wanita ketika berwudu di tempat wudu perempuan,” sambungnya.

“Kemudian diperbolehkan mencuci dan mengganti kain ihram, menggaruk kepala dan badan, menyembelih binatang ternak yang jinak dan binatang buruan laut dan memakai perhiasan bagi wanita,” tambahnya.

Sebelum berihram untuk menjalani wukuf dan rangkaian puncak haji mendatang, jemaah haji dapat melakukan sejumlah sunah ihram di antaranya; mandi, memakai wangi-wangian pada tubuhnya, memotong kuku dan merapikan jenggot, rambut ketiak dan rambut kemaluan; memakai kain ihram yang berwarna putih, dan salat sunah ihram dua rakaat.

Terkait dengan skema pemberangkatan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah, dalam keterangannya Widi mengatakan, pergerakan jemaah haji Indonesia dari Arafah pada Operasional Haji 1445 H/2024 M terbagi dalam dua skema, normal dan murur.

Pola normal adalah sistem Taraddudi (shuttle) yang mengantar jemaah dari Arafah menuju Muzdalifah, sementara mabit di Muzdalifah dengan cara murur adalah mabit (bermalam) bagi jemaah risti (risiko tinggi), lansia, disabilitas, kursi roda, dan pendampingnya yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah.

“Jemaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina,” katanya.

“Jemaah haji Indonesia saat di Arafah menempati 1.169 tenda yang terbagi dalam 73 maktab atau markaz. Setiap maktab akan disiapkan 10 bus yang akan membawa jemaah dari Arafah,” tuturnya.

Kepada jemaah kata Widi, PPIH kembali mengimbau jemaah agar berkonsentrasi penuh mempersiapkan diri menjalani rangkaian puncak haji yang membutuhkan ketahanan fisik.

“Prioritaskan waktu-waktu menghadapi puncak haji dengan berzikir, mendalami manasik haji, menjaga asupan dengan makan yang teratur dan tepat waktu, menjaga hidrasi tubuh dengan minum serta istirahat yang cukup,” imbaunya.

Sementara itu berdasarkan laporan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pada Minggu (9/6/2024) Pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau Senin (10/6/2024) Pukul 01.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 209.934 orang yang terbagi dalam 534 kelompok terbang.

Jemaah yang wafat saat ini berjumlah 78 orang, terdiri atas wafat di embarkasi 6 orang; di Madinah 16 orang, di Makkah 53 orang, dan wafat di Bandara 3 orang, dimana seluruh jemaah wafat akan dibadalhajikan.

Sedangkan pada Senin (10/6/2024) terdapat 14 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji 4.381 orang, akan diterbangkan ke Jeddah, dengan rincian sebagai berikut :

  1. Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.455 jemaah/4 Kloter.
  2. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 203 jemaah/1 Kloter.
  3. Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 354 jemaah/1 Kloter.
  4. Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 428 jemaah/1 Kloter.
  5. Embarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 93 jemaah/ 1 Kloter.
  6. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 702 jemaah/ 2 Kloter.
  7. Embarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 390 jemaah/1 Kloter.
  8. Embarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 210 jemaah/1 Kloter.
  9. Embarkasi Medan (KNO) sebanyak 106 jemaah/1 Kloter.
  10. Embarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440 jemaah/1 Kloter.

(Sumber : Humas Kemenag RI/Reportase9.com)

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like